Rabu, 18 Januari 2012

Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen Keuangan Perusahaan

BAB II
PENGERTIAN
1.  FUTURE VALUE : Nilai yang akan di terima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang akan di terima selama periode tersebut.
2. PRESENT VALUE Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian pembayaran yang di nilai pada tingkat bunga yang ditentukan.
PV =
 
Keterangan :
PV       = Present Value / Nilai Sekarang
Kn       = Arus kas pada tahun ke-n
r           = Rate / Tingkat bunga
^n        = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
Tambahan :
1 / (1 + r) ^n disebut juga sebagai discount factor

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv       = Present Value (Nilai Sekarang)                 SI    = Simple interest dalam rupiah
Fv        = Future Value (Nilai yang akan datang)                An   = Anuity
I           = Bunga (i = interest / suku bunga)              n      = tahun ke-
P0       = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu




                                                                                                                                                           
Konsep Nilai waktu dari uang / Kelompok 8                                                                             Page 1
Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang diperoleh dengan menggunakan uang tersebut

3. ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu
FV =  Ko 
Keteragan :
FV       = Future Value / Nilai Mendatang
Ko       = Arus Kas Awal
r           = Rate / Tingkat Bunga
n          = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
S =  a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )+ ( 1 + i )]

Keterangan :

a          = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn        = Jumlah yang diterima pada akhir periode

Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An =



Konsep Nilai waktu dari uang / Kelompok 8                                                                             Page 2
Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang.
Rumus:  
           
Keterangan :
 CVIF  =  Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga selama periode ke n

4. 
NILAI MAJEMUK  dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam setahun.
Rumus :
Vn = P 
Keterangan :
P0       = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu
m         = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
I           = Bunga
i           = interest / suku bunga
n          = Jangka waktu

5. NILAI MAJEMUK  dengan Bunga dibayar 1 kali dalam setahun.
Rumus :
Vn = P0 (I + i )n
Keterangan :
Vn       = Future value tahun ke-n
Po       = Pinjaman atau tabungan pokok
i           = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n          = Jangka waktu

Akuntansi dan Laporan Keuangan

BAB II
ISI
Akuntansi dan Laporan Keuangan
Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
·         Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.
·         Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.
·         Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
·         Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.
·         Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan adalah IAI, Bapepam, BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor) serta para pemakai laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat waktu).

Kerangka Konseptual Akuntansi dan Profesi Akuntan
1.      Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaannya, manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip atau metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat kondisi ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan transaksi-transaksi operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam praktik akuntansi di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Kerangka dasar akuntansi dan pelaporan keuangan ditetapkan sebagai maksud untuk mendefinisikan secara luas tentang tujuan, istilah dan konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik akuntansi yang pada akhirnya sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup dan batas-batas akuntansi dan laporan keuangan.
2.      Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1) Tujuan laporan keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal.
3.      Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat karakteristik laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada pemilik, distribusi kepada pemilik.
4.      Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak yang berkarier dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan publik dan para pemakai laporan.

Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri atas berikut ini.
1.      Laporan Laba Rugi.
2.      Laporan Perubahan Ekuitas.
3.      Laporan Neraca.
4.      Laporan Arus Kas.
Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan kebiasaan akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunnya. Oleh sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keuangan mengandung keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut.
1.      Bersifat Historis.
2.      Bersifat Umum.
3.      Pemakaian taksiran dan pertimbangan pribadi.
4.      Berisi informasi yang material saja.
5.      Bersifat konservatif.
6.      Menekankan pada makna ekonomis, tidak pada bentuk hukumnya.
7.      Menggunakan istilah teknis akuntansi.
8.      Mengandung berbagai alternatif metode akuntansi.
9.      Tidak dapat menyajikan informasi kualitatif yang bersifat nonkeuangan.
1.      Penyajian laporan laba rugi dapat dilakukan dalam 2 bentuk sebagai berikut.
1.      Bentuk multiple step (langkah bertahap).
2.      Bentuk single step (langkah tunggal).
2.      Dalam bentuk Langkah Bertahap laporan laba rugi berisi informasi sebagai berikut.
1.      Penjualan.
2.      Harga Pokok Penjualan atau Beban Penyediaan Jasa.
3.      Laba Kotor.
4.      Beban Usaha.
5.      Laba Usaha.
6.      Pendapatan dan Beban Lain-lain.
7.      Laba Sebelum Pos Luar Biasa.
8.      Pos-pos Luar Biasa.
9.      Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi.
10.  Laba Sebelum Pajak Penghasilan.
11.  Pajak Penghasilan.
12.  Laba Bersih.
3.      Dalam laporan laba rugi bentuk langkah tunggal hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu laba bersih.
4.      Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan ini dapat digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi perubahan jumlahnya tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut Laporan Perubahan Laba Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi pada pos Laba Ditahan saja. Namun, apabila perubahan juga terjadi pada pos-pos modal pemilik yang lain maka perlu disusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap.
Pos-pos Luar Biasa
1.      Para akuntan (termasuk IAI) sekarang cenderung untuk menggunakan konsep all-inclusive dalam penyusunan perhitungan laba rugi untuk suatu perusahaan.
2.      Satu-satunya pos juga dibebankan atau dikredit langsung ke rekening Laba Ditahan adalah penyesuaian periode sebelumnya yang diakibatkan karena koreksi kesalahan, dan perubahan akuntansi tertentu yang memerlukan penyusunan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
3.      Seluruh laba atau rugi luar biasa dan yang jarang terjadi langsung ditutup ke rekening Ikhtisar Laba rugi dan dilaporkan dalam perhitungan laba rugi.
4.      Transaksi yang tidak biasa, material, dan jarang terjadi disajikan secara terpisah sebagai kelompok pos-pos luar biasa. Pos-pos lain yang jumlahnya material, tetapi tidak dapat dikelompokkan sebagai pos luar biasa dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah.
5.      Penyesuaian kumulatif yang terjadi akibat perubahan prinsip akuntansi diungkapkan secara terpisah sebelum laba bersih.
6.      Penghentian segmen kegiatan dari suatu perusahaan diklasifikasikan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi sesudah laba dari kegiatan yang terus berjalan dan sebelum pos-pos luar biasa.
Neraca
1.      Neraca adalah laporan yang menunjukkan posissi keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan ini meliputi keadaan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara menghubungkan pos-pos tertentu dlam neraca, kita dapat menilai keadaan likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Oleh karena itu, neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan klasifikasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2.      Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.
o    Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas.
o    Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah.
o    Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya lebih pendek disajikan di bawahnya.
o    Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.
o    Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya. Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.
o    Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang harus mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka panjang yang bersangkutan, seperti tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.
o    Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.
3.      Neraca dapat disusun dengan menggunakan bentuk akun (rekening) atau bentuk laporan. Dalam bentuk rekening (bentuk skontro) aktiva dilaporkan pada sisi sebelah kiri dan kewajiban serta modal pemilik pada sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, bagian aktiva, kewajiban dan modal pemilik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah). Bentuk laporan ini lebih populer karena dapat membandingkan 2 buah neraca atau lebih untuk tahun-tahun yang berurutan.
Catatan Atas Laporan Keuangan
1.      Selain pos-pos yang terdapat dalam buku besar perusahaan, dalam neraca juga perlu disajikan informasi tambahan yang dapat berupa peristiwa bersyarat, kebijaksanaan penilaian dan kebijaksanaan akuntansi yang digunakan, kontrak-kontrak jangka panjang dan peristiwa kemudian.
2.      Teknik penyajian informasi tambahan dapat dilakukan dalam bentuk tanda kurung, catatan kaki, skedul pendukung, referensi silang dan rekening kontra.





Ruang Lingkup Laporan Arus Kas
1.      Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.      Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi sumber dan penggunaan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta rekonsiliasi kas di awal periode dengan kas di akhir periode ditambah saldo setara kas.
3.      Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.
4.      Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.
5.      Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
6.      Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
7.      Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari aktivitas produksi normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa.
8.      Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aktiva tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi.
9.      Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Penggunaan Laporan Arus Kas
1.      Laporan arus kas merupakan laporan yang relatif masih baru, efektif berlaku di Indonesia sejak tahun 1994. Laporan arus kas dapat disusun dengan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. PSAK No.2 mengimbau agar laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung.
2.      Klasifikasi arus kas bervariasi di antara berbagai negara. Tetapi pada umumnya terdapat 3 kategori arus kas, yaitu (1) arus kas dari aktivitas operasional, (2) arus kas dari aktivitas investasi, dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan (financing). Standar akuntansi Inggris membuat klasifikasi arus kas yang paling lengkap. Di Inggris arus kas dikelompokkan menjadi delapan kategori.
3.      Ada delapan pola arus kas. Arus kas operasional yang positif menunjukkan kondisi keuangan lebih baik dari pada arus kas operasional yang negatif. Arus kas investasi yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melakukan perluasan usaha, sedangkan apabila arus kas investasi negatif menggambarkan perusahaan berusaha mencari dana untuk menutup defisit arus kas operasional. Arus kas pendanaan yang positif menunjukkan perusahaan mencari sumber pendanaan dari luar untuk menutup defisit arus operasional atau untuk melakukan ekspansi. Sedangkan arus kas pendanaan yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melunasi pinjaman kepada para kreditor atau mengembalikan modalnya kepada para pemegang saham.

Pemasaran

Pemasaran

BAB II
ISI

PEMASARAN(pengantar bisnis)
PEMASARAN
1. Pengertian pasar dan pemasaran

Pasar menurut W.J Stanton
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.

Pemasaran menurut W.J Stanton
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2. Jenis-jenis pasar
a) Pasar konsumen: konsumen membeli barang untuk dikonsumsikan,pembeli individual/pembeli rumah tangga (non-bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
b) Pasar industri: pasar yang terdiri atas individu, lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual. Barang yang dibeli merupakan barang industri.
c) Pasar penjual: konsumen membeli barang-barang denagn maksud untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.
d) Pasar pemerintah: pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti: departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.
3. Konsep-konsep inti pemasaran
Øproses perencanaan dan pelaksanaan pemikiranØpenetapan harga, promosiØpenyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

4. Manajemen pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Keadaan permintaan dan tugas pasar:
* Permintaan negatif (negative demand)
Sebagianbesar pasar tidak menyukai produk, bahkan berupaya menghindarinya.
Tugas pasar: menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah sustu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif
* Tidak ada permintaan (No Demand)
Konsumen sasaran dapat saja tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan karena merasa tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya.
Tugas pasar: menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
* Permintaan terpendam (latent demand)
Banyak konsumen yangyang memiliki hasrat yang kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat dipuaskan oleh produk dan jasa yang ada. Contoh: rokok yang sehat.
Tugas pasar: mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
* Permintaan yang menurun (falling demand)
Setiap organisasi cepat atau lambat akan mengalami penurunan permintaan.
Tugas pasar: meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara yang kreatif.

* Permintaan yang tidak teratur (irregular demand)
Banyak organisasi menghadapi permintaan yang berubah-ubah menurut musim, hari atau bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang, menganggur atau bahkan berlebihan.
Tugas pasar: menemukan cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara penentuan harga yang fleksibel,promosi dan rangsangan lainnya.

* Permintaan penuh (full demand)
Suatu organisasi menghadapi permintaan penuhapabila organisasi itu puas terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapainya, terutama menyangkut jumlah permintaan yang diharapkannya.
Tugas pasar: mempertahankan tingkat ini di tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan.
* Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Beberapa organisasi menghadapi permintaan yang lebih tinggi daripada yang dapat atu ingin dilayaninya, contoh: Ragunan pada saat hari raya.
Tugas pasar: melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen seperti dengan menaikan harga,mengurangi promosi maupun aktivitas pelayanan.
* Permintaan yang tidak sehat (unwholesome demand)
Produk-produk yang tidak sehat akan memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi atau mencegah penggunaanya, seperti publikasi yang dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius, ecstasy,ataupun senjata api maupun pornografi.
Tugas pasar: mengajak orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.
Ada 5 falsafah manajemen pemasaran:
• Konsep produksi : anggapan pemasar tentang produksi (internal) bahwa konsumen hanya akan membeli produk yang murah atau terjangkau, sehingga fokus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisiensi biaya baik produk maupun distribusi agar dapat menjual barang dengan harga murah yang dapat terjangkau bagi konsumen.
• Konsep produk : anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menyukai produk yang berkualitas dan berpenampilan baik atau menarik,oleh sebab itu dalam memasarkan suatu produk biasa dan sengaja dikemas semenarik mungkin karena dapat menunjang peminat dalam suatu produk.
• Konsep penjualan : anggapan pemasar tentang tingkat penjualan (internal) bahwa konsumen konsumen perlu mendapat promosi agar tercapai profit yang maksimumdalam penjualan yang merupakan tujuan perusahaan.
• Konsep pemasaran : anggapan pemasar tentang pelanggan (eksternal)bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Sehingga perusahaan memfokuskan untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui prilaku konsumen.
William J. Stanton, menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:
1) Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
2) Volume penjualan yang menguntungkan.
3) Koordinasi dan integrasi seluruhan kegiatan pemasaran.
 Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial) : anggapan pemasar bahwa konsumen mau membeli produk yang dapat memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen, memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakat.

5. Bauran pemasaranPengertian Bauran Pemasaran [Marketing Mix] :
bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju,kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.ØPerencanaan barang (product)
Produk merupakan hasil dari proses produksi perusahaan yang nantinya akan dijual perusahaan atau barang yang dibeli untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variabel marketing mix akan kita bagi menjadi 3 bagian:
(a)    Pemilihan produk
(b)   Pembungkus barang
(c)    Merk barang

ØPenetapan harga (price)
Harga merupakan faktor pertimbangan utama terhadap orang sejenis bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama mereka yang tergolong ke dalam golongan ekonomi lemah. Harga dapat dipandang dari 2 sudut:

·                     Kalau dipandang dari sudut konsumen harga memegang peranan penting terutama kalau menyangkut sejumlah barang tertentu yang mutunya tidak berbeda jauh.
·                     Kalau dipandang dari sudut pengusaha harga berkaitan erat dengan ongkos produksi maupun target laba yang diharapkan.
ØProgram promosi (promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati para pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut :
a) Periklanan (advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personel selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, majalah, radio dan tv pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
b) Personel selling 
Personel selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
c) Promosi penjualan 
Promosi pejualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.

d) Publisitas dan humas 
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.

ØSaluran distribusi (place)
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai oleh produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
(a)    Sifat pembeli, seperti membeli, frekuensi pembelian, leak geografis
(b)   Sifat produk
(c)    Sifat perantara
(d)   Sifat pesaing
(e)    Sifat perusahaan dan sebagainya

6. Tujuan sistem pemasaran

ØTingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
ØTingkat kepuasan konsumen yang maksimum
ØTingkat pilihan konsumen yang maksimum
ØKualitas hidup konsumen yang maksimum


7. Pendekatan dalam mempelajari sistem pemasaran

• Pendekatan serba fungsi (functional approach)
• Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
• Pendekatan serba barang (commodity approach)
• Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
• Pendekatan serba sistem (total system approach)


Konsep-konsep inti pemasaran
Kebutuhan
Konsep paling pokok untuk landasan pemasaran ,kebtuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap suatu,seperti makanan,pakaian,dll
Keinginan
Konsep keduan pemasaran yang menyangkut keinginan manusia yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
Permintaan
Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas namun sumber daya terbatas. Keinginan manusia akan menjadi permintaan apabila didukung dengan oleh data beli,jadi dapat dikatakan bahwa permintaan adalah kebutuhan/keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.
Produk
Sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian,untuk memiliki,digunalan,ataupun dikomsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pertukaran
Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberiakan sesuatu sebagai gantinya,
Transaksi
Mengandaikan adanya nilai-nilai pertukaran diantara 2 pihak. Transaksi ini melibatkan sedikitnya 2 barang/jasa yang bernilai,syarat-syarat yang disepakati,waktu kesepakatan,dan tempat kesepakatan.
Pasar
Konsep terakhir mengarah pada konsep pasar, pasar adalah himpunan pembelian nyata dan pembelian potensial atas suatu produksi.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Berdasarkan Konsep Inti Pemasaran
Kebutuhan dalam konsep pemasaran  merupakan suatu hal yang penting baik bagi konsumen maupun pemasar karena dari kebutuhan-kebutuhan tersebutlah terciptanya produk yang akan di pasarkan kepada konsumen sehingga sangat berkaitan dengan pemasar.
Keinginan merupakan suatu hal yang diinginkan dan diharapkan agar dapat memperoleh sesuatu yang di dambakan baik oleh konsumen maupun pemasar sendiri, karena seorang pemasar berkeinginana untuk bisa memuaskan konsumen serta  dapat memajukan perusahaannya.


BAB III
KESIMPULAN

Dari apa yang telah dibahas diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,bahwa pembuatan barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Pemasaran yang berkasinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen tidak hanya dibagian pemasaran saja), sehingga dapat sinergi didalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.